Karakteristik Format Video
Karakteristik Format Video |
Apabila kita melakukan kegiatan editing dengan menggunakan komputer maka sebelumnya kita harus mempelajari karakteristik video dalam komputer. Karakteristik itu meliputi jenis ekstensi file video, ukuran frame video, jumlah frame per detik pada tiap file yang berbeda kompresor, serta driver codec kompresor yang digunakan untuk membuat file video.
Dalam Microsoft Windows, file video yang umum adalah mempunyai ekstensi Avi. Namun file video dengan ekstensi Avi masih terbagi menjadi banyak jenis sesuai dengan driver codec kompresornya, misalnya Microsoft Video, Microsoft DV, Intel Indeo(R), Cinepak Codec by Radius, Autodesk FLC Compressor, Microsoft MPEG-4 Video Codec V2, Microsoft RLE, M-JPG.
Karakteristik yang dimaksud adalah
Padahal dari sebuah video sangat tergantung pada pilihan kita. Bisa jadi, begitu selesai diedit, video itu malah tidak bisa diputar sama sekali atau keluar dari standar yang berlaku. Atau ketika diedit, timbul berbagai macam masalah: render lama, audio delay, dll.
1. Frame size dan aspect ratio
Frame size adalah ukuran lebar x tinggi video dalam satuan piksel. Sedangkan aspect ratio adalah perbandingan lebar : tinggi.Apa beda keduanya?
Analogi sederhananya begini..
Kalau tinggi saya adalah 150 cm, sedangkan adik saya 100 cm.. maka saya 1,5 kali lebih tinggi dari adik saya. Dengan kata lain perbandingan tinggi saya dan adik saya adalah 1,5 : 1 atau 3:2.
150 cm dan 100 cm adalah frame size, sedangkan 3:2 adalah aspect ratio.
Namun dalam video, yang dibandingkan adalah lebar dan tingginya dalam satuan piksel.
Ada tiga jenis resolusi yang perlu kamu ingat saat ini:
720p (1280 x 720 pixel)
1080p (1920 x 1080 pixel)
4K (3840 x 2160 pixel)
Semuanya ada dalam aspect ratio 16:9
2. Pixel aspect ratio
Apa bedanya aspect ratio dan pixel aspect ratio? (perhatikan kata pixel di depannya).Kalau aspect ratio melihat bentuk bingkai videonya, maka pixel aspect ratio melihat bentuk pixelnya.
Ada dua bentuk pixel:
3. Frame rate
Frame rate adalah banyaknya frame (gambar) yang diputar dalam satu detik. Frame rate diukur dalam satuan fps (Frame per Second). Semakin tinggi fps, semakin halus gerakan objek dalam video. Umumnya, video yang beredar saat ini menggunakan salah satu dari 5 jenis frame rate: 24, 25, 30, 50, dan 60.
Mana yang harus di pilih?
Untuk kondisi normal, gunakan 25 fps. Karena ini adalah frame rate yang sudah standar di Asia. (30 fps adalah standar di Amerika). Tapi, beberapa film maker indie lebih suka menggunakan 24fps. Itu karena tradisi film layar lebar yang menggunakan 24 fps (katanya lebih film look).
Rekamlah video dalam frame rate 50fps kalau kamu merencanakan untuk membuat slow motion. Supaya ketika di editing, kamu bisa memperlambatnya 50% dan slow motion akan tampak halus (itu karena objek direkam dengan kecepatan 2 x 25fps, sedangkan di editing diputar dengan 25fps).
4. Codec
Codec adalah singkatan dari Codec-Decoder atau Compresor-Decompressor. Beberapa software menyebutnya compressor saja. Codec adalah ‘jantung’nya file video, karena tanpa codec tidak mungkin sebuah rekaman bisa disimpan di dalam sebuah media digital (memory card, hard disk, DVD, dll). Codec menentukan besar kecilnya file, bit rate, dan kompabilitasnya di antara player.
5. Bit rate
Bit rate adalah kecepatan data video per detik saat video itu diputar. Bit rate menentukan apakah sebuah media mampu memutar video secara real time atau tidak. Artinya.. itu tergantung dari koneksi kabel, kecepatan hard disk, kecepatan internet, dan bit rate video itu sendiri.
Kalau kamu menonton Youtube, bukankah selalu ada ‘buffer’ kalau kecepatan internet-mu lambat? Itu artinya kecepatan internet lebih rendah dari bit rate video. Misalnya kecepatan internetmu 1 Mbps, sementara bit rate video yang kamu tonton 3 Mbps.
Semakin tinggi resolusi, semakin tinggi pula bit rate nya. Itulah kenapa kamu tidak akan bisa memutar 4K atau Full HD di Youtube secara real time kalau hanya menggunakan kecepatan 3G.
NetFlix menyebutkan bahwa untuk memutar HD setidaknya kamu harus memiliki kecepatan 5 Mbps. Sedangkan 4K, kamu harus punya kecepatan 25 Mbps.
6. Sample Rate
Sample rate adalah banyaknya sinyal audio yang di-sampling per detiknya untuk menghasilkan audio digital. Semakin banyak sampling-nya, semakin bagus kualitasnya karena semakin mendekati suara aslinya.
Sample rate diukur dalam kHz (kilo hertz). Secara umum, ada dua jenis sample rate: 44.1 kHz dan 48 kHz. 44.1 kHz adalah standar untuk CD audio, sedangkan 48 kHz adalah standar untuk video broadcast. Karena itu hati-hati dalam penggunaan musik mp3 di editing!
Semua mp3 memiliki sample rate 44.1 kHz, karena mp3 adalah hasil ‘rip’ dari CD. Sedangkan dalam video, umumnya menggunakan 48 kHz. Perbedaan sample rate dalam timeline editing (hati-hati pengguna FCP7), bisa menimbulkan delay. Sebaiknya semua audio dikonversi ke dalam 48 kHz dalam bentuk WAV atau AIF sebelum digunakan di editing. Begitupun dengan file MP4 atau H.264, umumnya memiliki sample rate 44.1 kHz.
Posting Komentar untuk "Karakteristik Format Video"