Fungsi Puasa di Bulan Ramadhan
Fungsi Puasa di Bulan Ramadhan – Semangat Ramadhan yang membawa kebebasan dan persatuan ini hanya akan terwujud jika umat Islam memahami makna dan tujuan dari ibadah berpuasa.
Ada setidaknya 5 fungsi puasa Ramadhan yang perlu dipahami umat agar mampu membebaskan diri dari keinginan hawa nafsu. Yang justru dapat menimbulkan perpecahan dan merusak esensi bulan Ramadhan sebagai bulan yang suci. Puasa mampu membentuk karakter seseorang dan memiliki beberapa fungsi penting dalam menjalankan ibadah tersebut.
Fungsi Konfirmatif
Fungsi pertama dari puasa Ramadhan adalah konfirmatif. Artinya, dengan berpuasa, seseorang mengkonfirmasi bahwa dia adalah hamba Tuhan yang beriman. Melalui pelaksanaan puasa, seseorang menyatakan bahwa dirinya tunduk pada perintah Allah SWT.
Fungsi ini juga memberikan pengajaran tentang arti disiplin bagi umat Islam. Disiplin adalah kunci dalam Islam, yang mengajarkan kepatuhan sepenuhnya pada perintah dan kehendak Allah SWT, yang pada gilirannya membawa ketenangan diri.
Selama bulan Ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan dan minum mulai dari terbit matahari hingga terbenam. Bangun sebelum fajar untuk sahur, menahan diri dari berkata atau berbuat buruk, serta meningkatkan perbuatan baik.
Semua ini membutuhkan disiplin, dimana seseorang harus memaksa dirinya untuk melakukan hal-hal yang biasanya tidak dilakukan dalam kesehariannya. Seperti bangun untuk sahur atau beribadah di malam hari meskipun tubuhnya menginginkan kenyamanan tidur.
Fungsi Purifikatif
Puasa memiliki fungsi utama yang bersifat purifikatif, yaitu membersihkan jiwa dan memperbaiki kesucian diri. Bulan Ramadhan menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk memperbaiki diri dan meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu ibadah.
Selain itu, dalam beribadah, umat Muslim juga diajarkan untuk menjaga kebersihan dan kesucian, seperti dengan wudhu sebelum salat. Rasulullah pernah mengatakan bahwa kesucian adalah sebagian dari iman.
Selama puasa, tubuh juga dapat membersihkan toksin dan memperbaiki sel-sel tubuh. Serta membakar lemak untuk menghasilkan energi sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.
Fungsi Iluminatif
Fungsi iluminatif dari puasa adalah untuk memperbaiki diri. Puasa mendorong seseorang untuk mencapai target dan mengalami perkembangan dalam hal karakter dan ketaqwaan. Fungsi ini juga mengajarkan umat Muslim untuk meningkatkan spiritualitas. Belajar dari kisah-kisah orang suci dan para nabi, puasa dikenal dapat meningkatkan tingkat spiritualitas seseorang.
Orang yang berhasil mencapai tingkat tersebut akan memiliki pengalaman spiritual yang tidak dimiliki oleh orang lain. Oleh karena itu, orang-orang suci, termasuk Rasulullah, sering menyendiri dan hidup dengan sederhana untuk meningkatkan tingkat spiritual mereka. Ramadan bagi umat Muslim merupakan kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas melalui ibadah-ibadah tambahan seperti membaca dan mempelajari Alquran.
Umat Muslim diajarkan untuk menyerahkan diri secara total kepada Allah dan kehendak-Nya. Mereka harus menghargai nikmat yang telah diberikan dan menghindari larangan-Nya karena manusia adalah hamba Allah dan Allah adalah Pencipta dan Pemilik segalanya.
Puasa pada bulan Ramadhan memperingatkan umat Muslim bahwa mereka bergantung sepenuhnya pada Allah karena Dialah yang memberikan dan mengabulkan. Ini membantu meningkatkan rasa rendah hati dan memperkuat kepercayaan dan kedekatan dengan Allah.
Fungsi Preservatif
Fungsi keempat dari puasa adalah preservatif, yang berarti meskipun konteksnya adalah ibadah dan hubungan antara manusia dan Tuhan. Namun dapat memberikan manfaat dalam hal kesehatan.
Puasa dapat membantu menjaga kesehatan tubuh, seperti yang sering dinyatakan oleh dokter dan para ahli. Karena mengatur pola makan dengan baik. Banyak orang yang telah merasakan manfaat kesehatan dari puasa.
Selain itu, puasa juga dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Peradangan kronis dikaitkan dengan banyak penyakit serius. Seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.
Puasa juga dapat membantu membersihkan tubuh dari toksin dan memperbaiki sel-sel tubuh. Terakhir, puasa juga dapat meningkatkan kesehatan otak dengan meningkatkan neuroplastisitas dan memperlambat proses penuaan otak.
Selama puasa, tubuh beristirahat dari proses pencernaan makanan, dan energi yang biasanya digunakan untuk itu. Digunakan untuk memperbaiki dan memperbaharui sel-sel tubuh. Hal ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
Selain itu, selama puasa juga terjadi peningkatan produksi hormon anti inflamasi, yang membantu mengurangi peradangan pada tubuh. Dengan demikian, puasa dapat membantu menjaga kesehatan tubuh dan mencegah terjadinya penyakit akibat peradangan.
Fungsi Transformatif
Fungsi ke-5 dari puasa adalah transformatif, yang mana tujuannya untuk mendorong seseorang untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya. Para sufi dan orang-orang suci mengajarkan tentang konsep “peniadaan diri” atau fana. Di mana seseorang harus benar-benar menghilangkan nafsu, keinginan, harapan, ambisi, dan segala pikiran tentang dirinya sendiri, hanya fokus pada Tuhan.
Ketika seseorang mampu memurnikan dirinya, ia akan terbebas dari rasa sedih atau takut dan bergerak menuju Allah.
Puasa dan pengorbanan dapat membantu seseorang mencapai tingkat penghapusan keakuan, di mana seseorang tidak lagi dikuasai oleh ego atau memenuhi hawa nafsu. Namun bergerak berdasarkan keinginan Allah dengan makan dan bangun pada waktu yang ditentukan-Nya.
Ketika seseorang melakukannya dengan tulus demi Allah dan tidak terkontaminasi oleh keserakahan atau keduniawian. Juga terus istiqomah dengan ketaatannya kepada Allah. Ia akan mencapai kedekatan dengan Allah dan meningkatkan spiritualitasnya. Inilah jalan yang diikuti oleh para sufi dan orang-orang suci.
Dengan memahami fungsi-fungsi dari puasa, seseorang dapat terbebas dari pengaruh hawa nafsu yang selalu akan membawa kepada hal-hal negatif dan tidak bermanfaat. Bulan Ramadhan diartikan sebagai bulan yang memerdekakan, yaitu bagaimana seseorang mengontrol hawa nafsu.
Posting Komentar untuk "Fungsi Puasa di Bulan Ramadhan"